marque

"SELAMAT DATANG DAN TERIMA KASIH ANDA TELAH MENGUNJUNGI BLOG INI, JANGAN LUPA UNTUK MENJADI PENGIKUT SETIA BLOG INI DAN DAPATKAN ILMU-ILMU BARU HANYA DI GUDANG ILMU "DIANPRAMANAPUTRA87.BLOGSPOT.COM

WAKTU KEMATIAN

Cerita Seru Seputar Ilmu Forensik (2): Waktu kematian

Kasus kecelakaan yang menimpa pesawat sukhoi baru-baru ini membuat saya penasaran akan istilah-istilah forensik hingga akhirnnya saya menemukan artikel ini di kompasiana.
Berikut saya bagikan artikel mengenai penentuan waktu kematian yang saya kutip dari kompasiana :

Mayat di TKP
Mayat di TKP
Waktu kematian menurut saya inilah hal yang krusial
dalam penyidikan kasus pembunuhan, coba anda bayangkan
apabila anda seorang polisi dan datang ke TKP pembunuhan,
 menemukan sesosok mayat yang pertama anda harus tentukan
 adalah : Kira - kira kapan korban ini meninggal ?
Dari waktu kematian kita bisa merangkai lagi cerita (dengan timeline)
Bagaimana sang korban menjelang saat - saat kematiannya,
tentunya dengan mencari saksi sebanyak mungkin yang melihat,
 mendengar peristiwa yang berkaitan dengan korban atau
orang yang dekat dengan korban pada saat - saat itu.
Di bawah ini ada beberapa metode untuk mengetahui
waktu kematian korban :
Suhu Tubuh
Cara yang paling umum bagi seorang Ahli Forensik
ketika datang ke TKP adalah mengukur suhu tubuh
mayat korban, patut diketahui hal yang dapat diukur
pada awal kematian adalah suhu tubuh (mayat) korban
mulai menurun, Suhu tubuh manusia normal adalah 36 derajat C,
suhu tubuh menurun 1 derajat per jam, namun sangat dipengaruhi
oleh besar badan korban, tebal pakaian korban, dan udara
disekitar korban. Dalam 12 jam kedepan suhu tubuh mayat
sudah berkurang setengahnya. Namun apabila korban tenggelam
di air suhu tubuh akan turun lebih cepat.
Mayat Jim Jones, pemimpin sekte yg melakukan bunuh diri masal meminum racun cyanida
Mayat Jim Jones, pemimpin sekte yg melakukan bunuh diri masal meminum racun cyanida
Kaku Mayat
Kaku Mayat disebut juga Rigor Mortis dalam bahasa latinnya,
hal ini terjadi karena efek kimia dalam tubuh dari asam menuju basa,
biasanya sekira 2 jam setelah waktu kematian.
Otot manusia yang lemas menjadi keras dan kenyal,
proses kekakuan ini dimulai dari kelopak mata kemudian
otot muka dan rahang, kemudian kebagian tangan dan terakhir
kaki. Rigor Mortis merupakan proses yang berkelanjutan dan
setelah 12 jam mayat berubah menjadi kaku seperti balok kayu.
Mayat akan tetap dalam kondisi ini selama 12 sampai 48 jam
sampai kimia tubuh berubah kembali menjadi asam dan tubuh
kembali menjadi lemas. Kejang otot ternyata dapat juga terjadi
pada kematian tiba - tiba, memang cirinya hampir sama dengan
Rigor Mortis namun hanya bertahan beberapa jam.
Sering terjadi pada saat kematian, korban memegang sesuatu,
hal itu akan berlangsung beberapa jam.
Apabila penyidik beruntung, pegangan erat korban terhadap
 tersangka pada saat menjelang kematian menyisakan rambut,
kulit atau bahan pakaian tersangka, hal ini bisa dikembangkan
 di laboratorium forensik untuk mencari TSK nya.
TKP penemuan Mayat korban Ryan Jombang
TKP penemuan Mayat korban dari TSK Ryan Jombang
Lebam Mayat
Lebam mayat atau bahasa latinnya disebut Livor Mortis,
terjadi ketika jantung berhenti berdetak dan darah berhenti bersirkulasi,
sel darah merah turun ke bawah pada bagian tubuh yang bersentuhan
dengan tanah karena kekuatan gravitasi. Hal inilah yang menyebabkan
lebam pada mayat sekira 2 jam setelah kematian, ini disebabkan
karena tubuh tidak bergerak, terjadinya warna pada kulit karena
sel darah merah pecah dan terpisah dan masuk ke dalam serat otot.
 lain halnya dengan kasus keracunan, korban yang mati karena gas
karbon monoksida akan terlihat merah terang pada bagian bawah tubuh,
sedangkan kalau teracuni cyanida akan terlihat warna pink.
Menentukan Waktu Kematian yang sudah lama terjadi
Pada kasus mayat yang ditemukan setelah beberapa waktu,
kerusakan yang terjadi pada mayat akan menjadi indikator lamanya
peristiwa kematian telah terjadi. Pada umumnya bakteri bekerja
merusak darah menghasilkan noda berwarna hijau setelah 2 hari,
setelah 2 hari noda hijau itu menyebar ke tangan, kaki, leher dan
tubuh mulai membengkak dan setelah seminggu kulit sudah mulai melepuh.
Pada cuaca panas atau tropis banyaknya serangga menentukan
waktu rusaknya mayat, lalat hitam dan lalat hijau biasanya
menaruh telur mereka pada daging yang masih segar,
dan telur menetas antara 8 hingga 14 jam kemudian tergantung
suhu disekitarnya. Belatung berkembang dalam 3 tahap,
selalu berganti kulit hingga berkembang sempurna menjadi
lalat setelah 10 sampai 12 hari. Setelah itu lalat meninggalkan
mayat itu untuk melanjutkan perkembangbiakan ditempat lain.
Lalat mempunyai siklus yang selalu sama sehingga para ahli
Forensik bisa menduga waktu kematian walaupun mayat baru
 ditemukan setelah beberapa hari.
Ok, demikian cerita bagaimana seorang ahli forensik menentukan
waktu kematian, jadi…. kalau anda tiba - tiba melihat mayat,
tentunya sekarang sudah bisa mengira berapa lama waktu kematian kan ? :P

Tidak ada komentar:

Posting Komentar